PENGARUH PERGAULAN BEBAS, PENYAKIT, DAN KELAINAN PADA STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN YANG MENYEBABKAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DAN TEKNOLOGI TERKAIT SISTEM REPRODUKSI
Sistem
reproduksi merupakan sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Sistem reproduksi
pada manusia menjadi komponen penting dalam menghasilkan keturunan, awal proses
reproduksi manusia terjadi ketika sel sperma dari pria bertemu dengan sel telur
wanita, umumnya terjadi dalam hubungan seksual. Proses ini dapat berjalan
berkat adanya organ-organ reproduksi yang berfungsi dengan baik.
Sistem organ reproduksi pria dan
wanita, sama-sama terdiri dari bagian
eksternal dan internal. Struktur
organ reproduksi eksternal pada pria meliputi
( Penis,Skrotum,Testis ) untuk
organ internal pada pria disebut dengan organ aksesoris. Bagi wanita, struktur
organ reproduksi internal meliputi (Tuba
Falopi, Ovarium, Vagina & Serviks, Uterus (Rahim) ) untuk organ reproduksi
eksternal pada wanita meliputi ( labium
mayor, labium minor, kelenjar Bartholin dan klitoris ).
Pergaulan bebas adalah
salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban,
aturan, tuntutan, syarat, dan perasaan malu. Dampak dari pergaulan bebas memberikan pengaruh besar bagi
diri sendiri, orang tua, dan negara seperti halnya seks bebas. Dalam
perspektif remaja terkait fenomena seksual, muncul perasaan bahwa seks
merupakan kegiatan yang menyenangkan dan puncak daripada ekspresi cinta,
merupakan sesuatu yang akan membahagiakan dan patut untuk dicoba. Karena aspek-aspek inilah
akhirnya banyak remaja yang menyerahkan dirinya pada perilaku seks bebas.
Adapun faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan
seksual pada remaja, menurut Sarlito W. Sarwono (Psikologi Remaja,1994) adalah
sebagai berikut:
1.
Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual remaja.
Peningkatan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah
laku tertentu.
2. Penyaluran
tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan,
baik secara hukum oleh karena adanya undang- undang tentang perkawinan, maupun
karena norma sosial yang semakin lama semakin menuntut persyaratan yang terus
meningkat untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan mental dan
lain-lain).
3. Norma-norma
agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seksual
sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak dapat menahan diri memiliki
kecenderungan untuk melanggar hal-hal tersebut.
1. GANGGUAN FISIK
A. Hamil diluar
nikah
Dari segi fisik,
remaja belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa
membahayakan proses persalinan. Oleh karena itu pemerintah mendorong masa hamil
sebaiknya dilakukan pada usia 20 – 30 tahun. Dari segi mental pun, emosi remaja
belum stabil. Kestabilan emosi umumnya terjadi pada usia 24 tahun, karena pada
saat itulah orang mulai memasuki usia dewasa. Masa remaja, boleh di bilang baru
berhenti pada usia 19 tahun. Dan pada usia 20 – 24 tahun dalam psikologi, dikatakan
sebagai usia dewasa muda atau lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai
timbul transisi dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka,
kalau pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin
bertualang menemukan jati dirinya.
B. Aborsi
Aborsi merupakan berakhirnya
kehamilan dengan dikeluarkannya janin (fetus) atau embrio sebelum memiliki
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim, sehingga mengakibatkan
kematiannya
Pada saat
melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life”
yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
• Kematian mendadak
karena pendarahan hebat
• Kematian mendadak
karena pembiusan yang gagal
• Kematian secara
lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
• Rahim yang
sobek (Uterine Perforation)
• Kerusakan leher
rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
• Kanker payudara
(karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
• Kanker indung
telur (Ovarian Cancer)
• Kanker leher
rahim (Cervical Cancer)
• Kanker hati
(Liver Cancer)
• Kelainan pada
placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
• Menjadi
mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
• Infeksi rongga
panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
• Infeksi pada
lapisan rahim (Endometriosis)
C. PMS
Penyakit Menular Seksual
(PMS) merupakan
infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman.Berikut Penyakit
menular seksual (PMS) yang ditularkan pria pada wanita yang dapat menyebabkan
sakit, bisa menimbulkan kemandulan dan juga kematian
1. HIV/AIDS
Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat
AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain
yang mirip dan menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri
bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,
namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan
virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan
air susu ibu Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal,
ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu
dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya
dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
2. Gonorea (Kencing Nanah)
Kencing nanah
atau gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui
aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada
wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di
dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi. Meskipun
sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat
buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau
tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada
kulit, dan infeksi pada jantung atau otak.
Gonore dapat
disembuhkan dengan antibiotika. Pada pria, gejala GO termasuk nanah pada
saluran kemih dengan rasa panas saat berkemih. Gonorea yang tidak diobati atau
ditangani dengan baik bisa menyebabkan epididimitis, yaitu kondisi menyakitkan
pada buah pelir dan bisa menyebabkan kemandulan. Sedangkan pada perempuan, GO
merupakan penyebab utama penyakit radang panggul dan seperti klamidia, bisa
menimbulkan
infertilitas. GO
membuat seseorang 3-5 kali kemungkinannya mengalami HIV.
3. Klamidia
Klamidia termasuk
salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) pada manusia. Penyakit ini
merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia. Istilah infeksi
klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri
Chlamydiaceae. Sebagai contoh, bakteri C trachomatis hanya ditemukan pada
manusia. Bakteri ini dapat merusak alat reproduksi manusia dan penyakit mata.
Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa
gejala. Di Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati,
tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun.
Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti
sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
Meskipun tidak
menunjukkan gejala, klamidia dapat menimbulkan peradangan testikel, prostat,
maupun uretra. Konsekuensi bagi wanita lebih serius lagi. Infeksi yang tidak
ditangani menjadi penyebab utama penyakit radang panggul, kehamilan ektopik,
dan beberapa kejadian infertilitas. Penelitian menunjukkan, 1 dari 8 perempuan
yang ditangani untuk masalah klamidia mengalami infeksi kembali dalam waktu
setahun.
4. Virus Herpes Simpleks (HSV-2)
Virus herpes
simpleks 1 dan 2 (HSV-1 dan HSV-2) adalah dua virus dari famili herpesvirus,
Herpesviridae, yang menyebabkan infeksi pada manusia. HSV-1 dan 2 juga merujuk
pada virus herpes manusia 1 dan 2 (HHV-1 dan HHV-2). Setelah infeksi, HSV
menjadi tersembunyi, selama virus ada pada sel tubuh saraf. Selama reaktivasi,
virus diproduksi di sel dan dikirim melalui sel saraf akson menuju kulit.
Kemampuan HSV untuk menjadi tersembunyi menyebabkan infeksi herpes kronik’
setelah beberapa infeksi terjadi, gejala herpes secara periodik muncul di dekat
tempat infeksi awal.
HSV-2 diduga yang
menyebabkan sakit herpes genital oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah
infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang
biasanya datang dan pergi. Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun,
tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat
yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan.
Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS
melalui luka di darah.
5. Human Papillomavirus (HPV)
Human
Papillomavirus atau Virus papiloma manusia adalah virus yang menyerang kulit
dan membran mukosa manusia dan hewan. Lebih dari 100 jenis virus papiloma
manusia telah diidentifikasikan. Beberapa jenisa virus papiloma dapat
menyebabkan kutil, sementara lainnya dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan
munculnya lesi. Semua HPV ditransmisikan melalui hubungan kulit ke kulit.
Hampir 95 persen
kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita
dilaporkan punya virus tersebut,yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim.
Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh
virus ini. Virus itu diketahui sebagai penyebab kanker leher rahim (serviks).
HPV juga
menyebabkan kutil
genital dan meningkatkan risiko kanker pada penis dan anus pada pria. Jutaan
pria membawa virus tersebut dan berisiko menularkan kepada pasangan seksualnya.
6. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Sifilis adalah
penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema
pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh
lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke
anak dalam uterus). Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan. Sebelum
perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering
disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya.
Penyakit Seksual
Sifilis Raja Singa juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala
awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering
dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan
lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30
tahun.
Secara umum,
penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena
dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak
diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang
di AS tertular sifilis tiap tahun. Untunglah, obat efektif untuk mengatasi
sifilis telah ditemukan. Pencegahan penyakit itu belum terbukti mudah. Sifilis
yang tidak ditangani dengan baik bisa merusak otak, sistem kardiovaskular, dan
organ dalam tubuh. Lebih dari itu, memiliki sifilis berarti meningkatkan bahaya
terinfeksi HIV/AIDS setidaknya 2-5 kali lipat.
7. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital Wart)
Jengger ayam atau
kutil di kelamin ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait
dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi
dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi
setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.
8. Hepatitis B
Hepatitis B
ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual muntah, sakit perut, demam dan
diare.Penyakit ini dapat ditularkan melalui air mani, darah, dan cairan vagina.
2. GANGGUAN PSIOLOGIS
A. Proses aborsi
Proses aborsi bukan
saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang
sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam
dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau
PAS. Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal
seperti berikut ini:
·
Kehilangan harga diri (82%)
·
Berteriak-teriak histeris (51%)
·
Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
·
Ingin melakukan bunuh diri (28%)
·
Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
·
Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
B. Depresi berat atau neoritis
Depresi berat
atau neoritis depresi akibat pernikahan dini ini, bisa terjadi pada kondisi
kepribadian yang berbeda. Pada pribadi introvert (tertutup) akan membuat si
remaja menarik diri dari pergaulan. Dia menjadi pendiam, tidak mau bergaul,
bahkan menjadi seorang yang schizoprenia atau dalam bahasa awam yang dikenal
orang adalah gila. Sedang depresi berat pada pribadi ekstrovert (terbuka) sejak
kecil, si remaja terdorong melakukan hal – hal aneh untuk melampiaskan amarahnya.
Seperti, perang piring, remaja dicekik dan sebagainya.
Dengan kata lain,
secara psikologis kedua bentuk depresi sama – sama berbahaya. Remaja wanita
yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan, karena jiwa dan
fisiknya belum siap. Risiko lainnya adalah keselamatan fisik, mental, dan
trauma reproduksi berupa kerusakan alat reproduksi dan trauma psikologis berupa
nyeri saat berhubungan seks (Dispareunia) maupun trauma sosial.
C. Merasa
bersalah
Beberapa pelaku
seks bebas sering merasa menyesal dan bersalah karena dalam hati nuraninya,
perilaku tersebut dianggap salah dan terlarang untuk dilakukan.
Comments
Post a Comment